Feeds:
Pos
Komentar

Archive for Februari, 2009

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap manusia pasti menginginkan hidup yang bahagia, tentram dan nyaman dalam hidupnya. Baik dalam kehidupan Negara, masyarakat dan khususnya lingkungan rumah tangga (keluarga)yang merupakan lingkup paling kecil dalam hidupnya. Dan setiap keluarga selalu mengharapkan serta mewujudkan rumah tangga yang rukun, damai dan sejahtera.

Sejalan dengan harapan tersebut banyak sekali kita mendengar bahkan mengalami sendiri khususnya bagi calon guru kadang merasa lelah dan kesal meghadapi anak-anak yang mempunyai sifat serta karakter yag berbeda. Salah satunya anak pemberontak, melawan, berkemauan keras dan sulit diatur. Baik itu di sekolah maupun dilingkungan rumahnya. Kadang dalam menghadapi masalah ini kita sering merenung apakah kita sebagai guru yang sekaligus sebagai orang tua asuh di sekolah yang salah mengajar (menerapkan metode) atau si anak yang memang memiliki kelainan. Namun untuk mengatasi semua permasalahan tersebut kita perlu waktu, kesabaran, tenaga dan yang terpenting adalah kasih sayang yang tulus dari kita untuk anak tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam penulisan makalah ini, banyak hal-hal yang menjadi landasan masalah tetapi disini penulis penulis mengambil beberapa permasalahan yang mungkin sering kita alami yang bertujuan memudahkan penulis dalam menguraikan isi dalam penyusunan makalah.

Adapun beberapa permasalahan yang ada sebagai berikut

a. Apakah yang menyebabkan anak-anak mejadi susah diatur atau berkemauan keras khususnya anak pemberontak

b. Bagaimana cara menangani anak-anak tersebut dengan hal-hal yang lebih positif. Sehingga anak – anak tersebut sekiranya mengalami perubahan walaupun sedikit perubahan.

1.3 Tujuan

Sejalan dengan masalah yang sudah dirumuskan sudah pasti penulis mempunyai tujuan yang terarah sesuai dengan harapan penulis. Oleh karena itu hal-hal yang ingin penulis ungkapkan adalah sebagai berikut

  1. Mengetahui sebab anak – anak menjadi susah diatur, berkemauan keras atau pemberontak.
  2. Untuk mengetahui cara menangani anak-anak tersebut dengan hal-hal tersebut. Sehingga mengalami perubahan.

BAB II

ISI

2.1 Pengertian

Sebelum memulai permasalahan dari definisi masalah diatas hal yang perlu kita ketahui terlebih dahulu yaitu definisi dari anak pemberontak tersebut. Anak jenis pemberontak biasanya tergolong dalam dua kelompok yaitu bawaan atau akibat pengasuhan. Sebagian anak melalui tahap melalui tahapan hidup dan masa-masa yang mengganggu kondisi emosionalnya sehingga mereka bersikap pemberontak. Sebagian lagi memang sikap pemberontak sejak mereka lahir. Mungkin karena mengalami gangguan pemusatan perhatian yang disebut kelainan kurang perhatian atau Attention Deficit Disorder (ADD) yang sekarang ini orang cenderung menyebutnya dengan Attetion Deficit Hiperaktivity Disorder (ADHD) atau gangguan neurologist lain yang menimbulkan atau memperburuk persoalan mereka tersebut.

Anak pemberontak juga termasuk anak yang suka melanggar aturan yang hanya sesekali saja tetapi sudah benar-benar tahu bagaiman membuat kita yang menghadapi anak tersebut marah.

2.2 Sebab- sebab anak menjadi pemberontak

Semua anak menginginnkan hubungan yang baik dengan orang tua atau orang dewasa yang ada di sekitarnya. Mereka juga ingin segalanya teratur dan disiplin namun tak sembarangan dari mereka (pemberontak) tak memiliki kemampuan untuk berusaha sendiri mencapai hal tersebut. Jadi tak menutup kemungkinan orang tua atau dewasa yang menyebabkan anak tersebut menjadi pemberontak.

Hal-hal yang dapat menimbulkan pemberontak yaitu sebagai berikut :
A. Asal mula pemberontak

Ada empat hal yang dapat membuat kita terjebak, hilang kendali dan hilang kesabaran dalam mengatasi anak pemberontak yaitu

1. Menyukai control : dibandingkan anak – anak lain, anak dari golongan ini sangat menyukai control. Dimana mereka mau melakukan apa saja, sesuatu yang hasilnya berlawanan asal mereka bisa mendapat, mempertahankan dan merebut kembali control ditangannya.

2. Manfaatkan keadaan sekitar : biasanya mereka sangat cepat mendapatkan respon orang lain dan memanfaatkan respon tersebut untuk kepentingan sendiri, baik dilingkungan social maupun lingkungan keluarga.

3. Tak melibatkan dirinya dalam suatu persoalan : Bukan hanya tak melihat bagaimana dirinya berperan dalam suatu persoalan tetapi juga meyakinkan diri bahwa orang lain disekitarnyalah yang dengan sengaja menimbulkan permasalahan.

4. Toleransi yang tinggi terhadap hal-hal negatif : anak- anak pemberontak disini sangat senang membangkitkan konflik, kemarahan dan hal negatif dari orang lain.tak sedikit dari mereka berhasil melakukan hal tersebut.

5. Tidak fleksibel : anak yang tidak fleksibel kurang bisa menghadapi adanya perubahan aktivitas. Hal ini disebabkan karena mereka tidak mengetahui bagaimana harus bereaksi atau menghadapi hal-hal baru.

B. Pola asuh yang dapat menghasilkan atau memperburuk anak pemberontak. Orang tua juga dapat memicu sikap pemberontak pada anak, orang tua jenis ini antara lain :

1. Orang tua jenis pemberontak : orang tua seperti ini terlalu mengatur dan menuntut terlalu keras pada anak. Dimana orang tua selalu menganggap masalah menjadi sesuatu yang terkontrol sehingga menyebabkan lebih banyak lagi pertentangan dan pemberontakan.

2. Orang tua jenis tenang : untuk berbagai alesan, orang tua jenis ini akan mengeluarkan uang atau melampangkan hati mereka sendiri terhadap batasan-batasan luar dengan tujuan menghindari konflik

3. Orang tua jenis pencemas : terlalu memikirkan agen-agen luar seperti badan perlindungan anak, sehingga kurang menegakan disiplin yang semestinya kepada anak-anak mereka dan mengasuh anak dengan penuh kekhawatiran.

C. Kondisi yang cenderung membuat anak menjadi pemberontak

1. Orang tua yang suka mendesak : selalu mengharapkan anak mematuhi perintah tanpa melihat kemampuan dan kemauan mereka diatas kepentingam disendiri.

2. Adanya krisis atau trnsisi dalam hidup anak. Sikap pemberontak terkadang merupakan respon sementara dan emosianal, karena tidak mampu terhadap situasi baru dalam hidupnya

3. Orang tua tak bereaksi sebagaimana mestinya terhadap pemberontakan anak. Sikap orang tua yang tidak tepat dalam merespon sikap anak pemberontak yang dapat memperburuk perilaku anak tersebut.

D. Pola asuh yang salah menghasilkan hal negatif pada anak (tarian pemberontak)

1. Tarian bersalah : anak membangkitkan rasa bersalah orang tua untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan

2. Tarian rengekan : Anak membuat kesal orang tua dengan rengekan hingga akhirnya orang tua menyerah

3. Tarian tawar menawar : anak menawar dengan perantara prifesional untuk mendapat yang dimaui atau menghindari konsekuensi yang ada

4. Tarian kekerasan : anak melakukan kekerasan verbal maupun fisik ketika ia tak dapat mengontrol sekitarnya dan mengitimidasi orang untuk memenuhi kemauannya.

5. Tarian sulit diatur : orang tua mengancam akan memberi konsekuensi yang berat dan tak tertanggungkan

6. Tarian perry mason : orang tua menggunakan penalaran dan percakapan untuk menekan anak agar mengakui dan bertanggung jawab atas perbuatannya.

7. Tarian ahli terapi : orang tua berusaha memahami dengan cara simpatik ketika anak berperilaku buruk atau mencoba mengerti perasaan yang mendasari perbuatan si anak itu, dengan harapan kesadaran yang timbul dapat merubah perilaku buruknya

8. Tarian teroris : anak dengan sama atau terus terang mengancam akan minggat atau bunuh diri, melakukan kekerasan atau hal-hal lain yang mengerikan agar sikap oarangtuanya melunak.

E. Mitos dapat menghambat dalam menangani anak pemberontak

Ada enam mitos yang dapat menghambat dalam menangani anak pemberontak :

1. Tak ada yang dapat dilakukan terhadap anak – anak tersebut. Mitos ini dapat menghambat anda dalam menghadapi anak-anak pemberontak. Karena sebenarnya anak pemberontak dapat dibantu.

2. Anak-anak tersebut perlu dipukul. Memukul anak pemberontak justru membuatnya semakin bersikap agresif terhadap anak lain

3. Anak-anak tersebut tidak mempunyai kemampuan untuk berperilaku baik atau bekerjasama. Sebenarnya banyak anak-anak golongan ini yang mempunyai golongan tersebut hanya saja mereka tidak mau menunjukannya dihadapan anda kecuali jika terpaksa harus melakukannya.

4. Anak-anak harus tau konsekuensi sebelum melakukan sesuatu. Sebenarnya konsekuensi merupakan hal yang efektif untuk merubah perilaku anak, tak peduli apakah mereka tau atau tidak. Yang perlu mereka ketahui adalah jika ia berperilaku buruk maka ia harus menanggung akibatnya.

5. Anak-anak yang suka marah itu mempunyai rasa percaya diri yang rendah, mereka perlu melampiaskan kemarahanya agar mereka lebih baik. Sebenarnya ada cara lain yang lebih baik untuk membantu anak pemberontak itu selain dengan membiarkannya menjerit-jerit.

6. Itu pengaruh biokimia. Terkadang bukan karena dosis obat rendah yang menimbulkan perilaku buruk, anak akan berubah sendiri jika ia termotivasi untuk berubah.

F. Bersatu kita teguh. Disini orang tua menjadi peranan penting dalam mendidik anak diaman orang tua harus saling melengkapi dalam mendidik anak pemberontak.

Ada tiga situasi yang bisa berpengaruh negatif dalam mendidik anak

1. Perbedaan cara mendidik pada pasangan. Jika anda dan pasangan tidak sependapat dalam mendidik anak, anak akan bingung dan bisa menjadi pemberontak.

2. Perceraian dan akibatnya. Orang tua yang bercerai tak mesti mendidik anak dengan cara yang sama,namun mereka tak semestinya saling mengatai dan memanfaatkan anak sebagai penyampai pesan jika tak mau saling berkomonikasi secara langsung. Problem yang bisa muncul pada kasus perceraian adalah orang tua tak mau bersikap keras terhadap anak karena khawatir akan membuat anak menjauh. Ini akan membuat anak sulit diatur.

3. Kencan dan perkawinan kembali. Kedua hal ini bisa menggagu kondisi emosi anak dan membuatnya menjadi pemberontak. Jika anak menjadi pemberontak akibat hal tersebut, sebaiknya segera diatasi karena jika tidak bisa semakin meningkat.

2.3. Cara menangani anak-anak pemberontak

Kita dapat merubah anak-anak pemberontak asalkan penuh dengan kesabaran dan perhatian yang khusus sehingga anak-anak tersebut dapat termotivasi untuk mengarah ke hal yang lebih positif.

Hal-hal yang dapat kita lakukan antara lain yaitu :

A. Membantu anak belajar dari pengalaman, hal ini dapat membantu kita dalam merubah anak pemberontak caranya yaitu sebagai berikut :

1. Jangan mencoba menanamkan kebijakan anda kepada anak atau menghalangi mereka untuk mengalami konsekuensi perbuatan mereka sendiri. Anak harus mengalami sendiri bagaimana kehidupan itu sehingga bisa menjadi bijak dengan sendirinya.

2. Secara emosional lepaskan diri anda dari persoalan, bukan dari si anak. Dengan demikian anak dipaksa memecahkan masalahnya sendiri

3. Biarkan anak tahu perasaannya sendiri dan bahwa anda turut bersedih saat ia mengalami kejadian yang tidak menyenangkan atau menyakitkan

4. jangan coba merintangi anak dari pengalaman yang tak menyenangkan atau menyakitkan. Ia perlu merasakan kehidupan untuk belajar sesuatu

B. Cara untuk mendidik anak tanpa harus menimbulkan keributan :

1. Tutup mulut : Biarkan anak menanggung konsekuensi perbuatannya, jangan dikomentari bahwa perbuatannya salah. Kalaupun bicara batasi sedikit mungkin.

2. Gunakan kata-kata pemutus debat : Dengan kalimat-kalimat pendek yang tegas anda menunjukan tak mau bertanggung jawab atas perbuatan mereka.

3. Tenang : juka anak melakukan sesuatu yang tak semestinya jangan marah. Tunjukan rasa sedih dan memberi konsekuensi atas perbuatannya, karena kesedihan bisa meredam kemarahan sedangkan kemarahan akan membangkitkan kemarahan lagi.

4. Semakin banyak pilihan akan semakin mengurangi keributan : berikan kekuasaan untuk mengontrol karena anak pemberontak memerlukan itu sebatas kewajaran. Biarkan mereka melakukan pilihan yang cocok bagi dirinya, seperti mau merapikan tempat tidur atau menyikat gigi dahulu. Dengan cara ini anak merasa dirinya memegang kendali.

5. Jangan katakan “ aku kan sudah bilang “ jika anak terluka karena tak mendengarkan nasehat anda, jangan menunjukan pada mereka bahwa andalah yang benar. Ia bisa mengerti dengan sendirinya.

C. Mengurangi pemberontak dengan hal-hal positif

1. Pusatkan pada hal positif : anak pemberontak biasanya hanya mendapat kritikan , jadi jika perilakunya baik maka tanggapilah dengan positif maka mereka akan terdorong untuk mengulanginya.

2. Lewatkan quality time bersama anak anda : saat-saat netral dan tanpa konflik akan membuat anak anda melihat anda tidak hanya sebagai penegak disiplin. Ini akan memperkuat hubungan anda dengan anak.

3. Sediakan waktu untuk mendengar : anak ingin mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya ketika mereka merasa aman untuk melakukannya. Sediakannlah diri anda untuk mendengarkannya.

D. Tidak memberi pujian tetapi pengakuan.

Pengakuan yang kita ungkapkan merupakan modal yang dapat diinvestasikan bagi perilaku anak. Jika anda ingin agar anak mau mendengarkan komentar negatif atau mengarahkan perilakunya, anda harus banyak mengkompesasian dengan apresiasi dan pengakuan saat ia melakukan hal yang anda mau.

E. Mengahargai perubahan sekecil apapun, karena hal sekecil apapun bisa mengandung arti yang besar. Ada tujuh cara menghargai perubahan tersebut yaitu

1. Targetkan perilaku spesifik yang anda inginkan untuk berubah

2. Gambarkan perilaku yang anda inginkan dalam bentuk, misalnya video

3. Jangan berharap terlalu banyak, karena hal ini dapat memicu anda untuk egois kepada anak

4. Beritahu anak anda apa yang anda harapkan

5. Ketika anak melakukan perilaku positif yang ditargetkan, tunjukanlah bahwa anda memperhatikannya

6. Buat catatan kecil untuk menunjukan kepada anak bahwa anda melihat kemajuan yang dicapai

7. Buat catatan perubahan positif yang terjadi pada anak

E. Bermain bersama dalam membina hubungan dengan anak

Empat cara memanfaatkan waktu bermain yaitu :

  1. Cerikan aktivitas anak anda. Hal ini dapat membuat anak anda terbiasa mendengar komentar positif anda terhadapnya dan mendorongnya untuk mau mendengarkan anda.
  2. Sisihkan waktu untuk bermain bebas. Anak perlu melakukan permainan yang bebas dari segala aturan seperti juga orang dewasa. Olahraga yang melibatkan tata cara tertentu tak tergolong dalam permainan ini.
  3. Bermain dengan aturan mereka. Bermainlah dengan anak tapi biarkan ia menentukan jenis permainan dan aturannya.
  4. Bermain kata-kata dengan anak. Jangan dimasukan dalam hati dengan serius segala hal yang diucapkan anak.

F. Merebut kembali kendali dengan jalan melatih anak. Tiga lagkah untuk melatih anak sehingga mampu memberhentikan perilaku memberontak anak dan mengontrol situasi:

1. Pilih salah satu perilaku yang ingin diubah. Tentukan secara spesifik perilaku apa yang anda inginkan berubah pada diri anak.

2. Pilih waktu yang tepat untuk merubah perilaku tersebut. Waktu yang dipilih harus tepat yaitu saat anda mempunyai cukup energi dan daya tahan utnuk menghadapinya

3. Lakukan hal yang berbeda. Jika anda memberi respon yang sama setiap kali anak bertingkah, ia pun bisa menebak dan mengatasinya sebagaimana biasa. Anda perlu memberi respon yang berbeda untuk dapat menarik perhatiannya dan memotivasinya untuk berubah.

E. Menghentian kenakalan dengan cara yang masuk akal

Untuk membuat anak berperilaku baik, konsekuensi lebih bermanfaat daripada hukuman. Berikut adalah beberapa jenis konsekuansi, diuraikan sesuai urutan aktivitasnya, dari yang paling efektif sampai kurang efektif.

  1. Konsekuensi alami. Konsekuensi ini merupakan akibat langsung dari peristiwa alami (misalnya, jiak tak makan maka kita akan lapar). Ini bisa juga berupa respon emosional (misalnya perasaan malu). Kita tak bisa memberi konsekuensi alami, kita hanya bisa mencegahnya.
  2. Konsekuensi logis. Konsekuensi ini terjadi jika ada campur tangan manusia dalam memberikan konsekuensi. Contoh jika anak tidak mengerjakan PR maak ia mendapat nilai 0.

Urutan konsekuensi yang logis dari efektif hingga yang kurang efektif adalah :

  1. Konsekuensi relefan : membuat anak melakukan perilaku yang diharapkan, contoh perintahkan anak membuat PR yang sama sebanyak empat kali jika ia tidak mengerjakan PRnya
  2. Konsekuensi berkait : berhubungan erat dengan perilaku atau persoalan yang ada, contoh perintahkan anak untuk belajar seluruh mata pelajaran sepanjang akhir pekan di kamarnya jika ia tidak mengerjakan PR.
  3. Konsekuensi signifikan : diberikan untuk menarik perhatian anak tapi tak berusaha membuat anak melakukan prilaku yang diharapkan dan tidak juga berkaitan dengan persoalan perilakunya. Contoh membatasi pemakaian telepon akibat tak mengerjakan PR.

F. Aturan – aturan time out. Time out bisa secara efektif membantu anak merubah perilakunya jika kita mengikuti aturan-aturannya.

1. Anak harus menjalani batas waktu minimum

2. Anak harus sudah tenang ketika anda menghampirinya

3. Memberi pertanyaan sesuai dengan masalahnya

4. Setelah selesai menjalankan time out, berikan pelukan aatu komentar terhadap perbuatan baik yang dilakukan selanjutnya atau lakukan keduannya.

G. Teknik mendekap. Cara lain mengatasi anak apabila anak tidak mau menjalani time aut yaitu antara lain :

1. Cara mendekap : cara yang aman untuk mendekap anak adalah dengan duduk dibelakangnya dan jepitlah anak dengan kedua kaki anda. Silangkan kaki anda diatas kakinya dan pegang dua tangannya. Letakkan kepala anda diantara pundak dan kepalanya untuk mencegah agar anak tak membenturkan kepalanya kekepala anda. Jaukan tangan dari mulutnya. Dengan cara ini anda membatasi gerakan anak tanpa membahayakannya.

Mendekap anak juga jangan dilakukan jika terjadi hal-hal berikut :
a. jika anak mengalami kekerasan seksual

b. jika pada waktu bayi, setelah lahir, anak menjalani perawatan intensif lebih dari 2 hari.

Dalam kondisi tersebut, jika anak didekap akan mengalami kondisi stress bagi mereka. Sebaiknya segera berkonsultasi dengan ahli terapi.

c. Jika anak mengalami kondisi semacam cerebral palsy atau kelainan fisik lain yang berkaitan dengan gangguan otot. Dalam kondisi tersebut mendekap anak bisa mengakibatkan otot menegang dan tak mudah melemaskannya kembali. Lebih baik menelungkupkan anak di lantai dan merapatkan kedua tangan ke tubuhnya. Ini akan menghindarkannya dari cedera. jika anak tak yakin kapan, bagaimana, atau mestikah tehnik mendekap dilakukan terhadap anak, berkonsultasilah dengan ahli terapi.

H. Empat langkah patut terarah. Patut terarah adalah suatu tehnik yang menolong anak untuk merespon perintah kita secara tepat yang meliputi sebagai berikut :
1. Mulailah dengan perintah sederhana, sesuatu yang diperlukan anak kurang dari 15 detik untuk mengerjakannya.

2. Jika anak mematuhi perintah berilah pujian

3. Jika anak mulai tidak mengikuti perintah dalam 5 detik, tuntulah dia menjalankan perintah anda

4. Setelah anda menuntunnya untuk menjalankan perintah, berilah anak pujian seolah-olah dia telah menjalankan perintah dengan jelas.

I. Memberi pilihan untuk menghentikan perdebatan. Anak berdebat karena kita tidak sadar bahwa kitalah memberi kesempatan itu. Cara untuk mengatasinya yaitu :

1. Jika anak mengajak berdebat, berilah ia pilihan dengan parameter yang cukup luas dan tak terlalu membatasi.

2. Jika anak anak terus berdebat dan mengomel, jangan berikan pilihan yang sama. Jangan memberi pilihan yang paling mengenakan baginya tetapi berilah suatu pilihan yang tak terlalu menyenangkan. Setiap kali ia berdebat atau mengomel, kurangi pilihan yang anda berikan.

3. Jika anak terus memberontak, beri ia pilihan terakhir : “kamu mau menjalani hukuman sendiri atau perlu dibantu?”


J. Teknik Akademi. Kunci keberhasilan teknik akademi ini yaitu latihan secara terus menerus.

a. Ada empat langkah utama dalam akademi yaitu :

  1. Jelaskan pada anak, perilakunya menunjukan bahwa ia perlu dibantu untuk mengubah sikapnya.
  2. Pilih waktu yang tepat untuk melakukan latihan jika mungkin cari waktu yang sesuai bagi anda, tetapi tidak tepat bagi anak, misalnya waktu anak akan pergi bermain
  3. Perintah anak untuk mengulang perilaku yang kita kehendaki berkali-kali
  4. Setelah latihan akademik selesai, pujilah dia dan katakan dengan ringan bahwa kalau besok ia kembali bertingkah berarti ia perlu latihan lagi.

b. Pecah menjadi bagian-bagian kecil. Dalam beberapa kasus kita perlu memecah teknik akademi menjadi beberapa bagian agar anak mudah memahaminya. Misalnya meminta anak untuk melakukan hal-hal berikut secara berulang-ulang :

1. Bangun dari tempat duduk tanpa menimbulkan suara berisik.

2. Memasukan kursi ke meja

3. Berbaris diluar kelas

4. Berjalan sepanjang koridor dengan rapi, tetap dalam barisan.

5. Berhenti di depan pintu kantin

6. Masuk satu persatu

7. Duduk dengan tertib

c. Manfaat teknik akademik antara lain : membantu anak untuk mengembangkan kemampuannya untuk mengatasi masalah dengan baik tidak hanya untuk saat ini tetapi juga mempersiapkan bagi masa depannya serta mengajarkan anak bagaimana bersikap yang baik.

d. Kunci melakukan teknik akademi yaitu :

1. Kata-kata kita memegang peranan penting. Dengan nada sedih katakan bahwa sikap anak anda menunjukan bahwa ia perlu latihan.

2. Perintahkan anak untuk berlatih melakukan perilaku yang ingi kita kehendaki

3. Perintahkan anak untuk berlatih pada waktu yang tepat bagi anda. Namun jika memungkinkan, pada saat yang tak tepat baginya.

4. Jika perlu, bagilah perilaku atau prosedur menjadi bagian-bagian kecil

5. Lakukan dengan sabar. Proses belajar dan perubahan sikap terjadi secara bertahap.

K. Melatih otot masa depan. Ini mengajarkan kepada anak tentang pilihan dan tanggung jawab. Cara mengmbangkan otot masa depan diantaranya :

1. Jika memungkinkan, berilah pilihan bagi anak. Ini membuatnya merasa memegang kendali dan melatihnya untuk dapat mengambil keputusan.

2. Perhatikan sikap baiknya. Beri komentar positif ketika ia bersikap baik, sekecil apa pun hal itu, misalkan melihat ia bermain dengan tenang.

3. Jangan selalu memperingatkan anak akan konsekuensi yang timbul jika ia melakukan sesuatu. Anak-anak perlu tahu sendiri apa yang akan terjadi sehingga ia bisa membuatnya memikirkan masa depan. Jika anak tahu bahwa akan ada konsekuensi yang timbul kalau ia bertingkah, ia berpikir sebelum bertindak.

4. Jika anda terpaksa memberi konsekuensi lakukan dengan nada sedih, bukan dengan nada marah. Ini akan membuat anak bergulat dengan dirinya, bukan dengan anda. Jika konsekuensi diberikan dengan nada marah, anak cenderung akan menyerang anda.

5. Berlatih mengalihkan beban ke pundak anak. Gunakan kata – kata pemutus debat misalnya : anak : ibu lebih galak kepadaku daripada joey

Ibu : o….begitu ya?

L. Kekeliruan pola asuh.

Ada empat teknik dan sikap yang perlu dihindari dalam mengasuh anak :

1. Daftar perilaku : daftar perilaku yang membuat anak mendapat hadiah jika ia berperilaku baik akan membuat mereka bersikap manis hanya jika ada hadiah untuknya. Jika tak ada hadiah maka perilakunya kembali memburuk.

2. Lakukan seperti ayah/ibu perintahkan, Bukan seperti ayah /ibu lakukan. “ kita tak bisa mengharapkan anak untuk mengubah perilaku buruknya jika kita sendiri melakukan hal yang sama. Anak lebih terpengaruh oleh tindakan anda, bukan oleh kata-katanya.

3. Ketidakjelasan. Jika anda tak jelas dalam menunjukan perilaku apa yang diinginkan dari anak, ia tak dapat merespons dengan baik. Jadi jangan anda katakan ia harus memperbaiki sikap. Jelaskan secara spesifik perilaku atau sikap seperti apa yang anda kehendaki.

4. Menutup kemungkinan terjadinya perubahan. Memberi komentar negatif terhadap anak, misalnya ia tidak bisa melakukan sesuatu dapat mematahkan semangatnya untuk berubah. Pendekatan yang baik adalah dengan menggunakan kata-kata lain yang memungkinkan anak untuk berubah.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Anak pemeberontak bukanlah anak-anak yang tidak dapat dirubah sikapnya, anak pemberontak dapat berubah apabila kita mampu memahami sifat anak tersebut. Banyak faktor yang menyebabkan anak tersebut menjadi pemberontak. Antara lain disebabkan karena faktor lingkungan dalam keluarganya seperti misalnya perceraian orang tua, pola asuh yang salah dimana orang tua terlalu melakukan kekerasan atau sebaliknya terlalu memanjakan anak, orang tua yang terlalu mempercayai mitos dalam mendidik anak, sehingga takut mengambil tidakan-tidakan yang semestinya dilakukan, keegoisan orang tua serta mendidik anak dengan cara yang berbeda dari pasangan.

Tetapi banyak cara yang dapat merubah anak pemberontak tampa harus kehilangan kesabaran kita sebagai pendidik diantaranya mengahargai perubahan sekecil apapun, meluangkan waktu untuk anak, memahami karakter serta sifat dan keinginan anak. Hal yang paling terpenting yaitu tidak membuat anak tertekan akibat egois kita sebagai orang tua yang selalu memaksakan apa keinginan kita tanpa melihat kemampuan anak.

3.2. Saran :

Dalam menghadapi anak pemberontak kita tidak harus menggunakan kekerasan banyak cara efektif dan terbaik mendidik anak yang sulit diatur (pemberontak). Hal yang paling sederhana yaitu membiasakan diri kita sebagai orang tua mengkomunikasikan semua masalah baik yang tidak menyenangkan maupun yang menyenangkan sekaligus, apabila kita sedari kecil sudah membiasakan anak untuk berkomunikasi, membuka diri kita untuk anak alhasil dapat mengurangi dampak timbulnya pemberontak. Karena tidak menutup kemungkinan kitalah (orang dewasa) yang menimbulkan sikap pemberontak pada anak.

Selain itu kita sebagai orang tua harus mampu memahami diri kita sendiri sebagai orang yang lebih mengerti sifat dan kemauan anak sehingga kita mampu menghadapi anak tersebut. Kita sebagai orang tua harus mampu menahan emosi kita terhadap anak yang melakukan kesalahan tampa harus menfonis mereka terlebih dahulu, dengan tidak memberikan nasehat atau saran-saran serta cara agar anak tersebut tidak mengulangi kesalahannya. Menghilangkan keegoisan kita sebagai orang tua yang selalu menginginkan agar anak kita menurut kepada kita tampa mendengarkan keluh kesalnya dan melihat kemampuannya, sehingga anak menjadi terpaksa dan tertekan untuk melakukan itu semua. Jadi disini peranan orang tua sangatlah mendukung tumbuh kembang anak untuk mengembangkan semua kemampuannya sehingga mampu bekerja sama dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya tampa ada hambatan yang mengganjal dalam hidupnya, sehingga menjadi anak pemberontak.

DAFTAR PUSTAKA

Jeffrey freed, M. A. T. dkk. 2008 Anak – anak Berontak Kanan di Dunia Yang Berontak Kiri. Batam. Karisma Publishing Group.

Ray levy, Ph. D. dkk . 2002. Cara Membesarkan Anak yang Suka Melawan Tanpa Harus Hilang Kesabaran. Jakarta . PT Gramedia Pustaka Utama.

by, mie2

Read Full Post »

SEBUAH PERJUANGAN

Suatu malam dimana saat itu adalah hari yang sangat sakral,penuh dengan nuansa religius ku bertemu denganmu, sesorang yang sekarang menjadi belahan jiwaku, dia adalah sosok wanita yang penuh kasih.

menjadi miliknya adalah sebuah proses yang teramat panjang dan sangat sulit, dia bagaikan bulan yang tak dapat kuraih dari bumi jika hanya menjulurkan tangan kearahnya, segala upaya telah kulakukan sampai akhirnya,Tuhan memberikan kekuatan kepadaku untuk dapat menancapkan panah cintaku di dalm hatinya.

kini aku dan dia adalah satu, semoga sebauh perjuangan  keras yang kami lakukan bersama akan selalu abadi dan menjadi semangat bagi kami.

Aku sangat mencintaimu sayang.

Read Full Post »

Hello world!

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!

Read Full Post »